Hari Sumpah Pemuda nie kawan. Tepat di hari ini sekian tahun yang lalu para
pemuda dan pemud Indonesia mengikrarkan tiga sumpah. Apa aja hayo isinya?
Jangan ngaku anak muda Indonesia kalo nggak tahu isinya. Emang isinya apaan si?
Kira-kira bunyinya kaya gini nie:
Sumpah Pemuda (versi orisinil)
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia,
mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoewa
Kami poetera dan poeteri Indonesia,
mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia,
mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda (Ejaan yang disempurnakan)
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia,
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Nah, udah tahu kan isinya. Emmm, ukay kali ini aku mau ngomongin poin
ketiga. Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Yups Bahasa Indonesia,
udah belum sie kalian sebagai pemuda dan pemudi Indonesia menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar?
Udah? Ciyus? Meappah?
Hahahhaa, kayaknya kok masih jarang ya yang nggunain bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Malah kebanyakan dari kita lebih sering menggunakan
bahasa allay yang cenderung lebay dan sangat melenceng dari kaidah kebahasaan.
Hal tersebut lantaran nggak mau dianggap kuno ato cupu ato, ato, ato yang
lainlah.
Bisa bayangin nggak sih kalau dikeseharian kita selalu menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar? Bentar, bentar mari kita bayangkan bersama..
emmmmm... emmmmm... emmmmm... Hahahhahaha pasti lucu banget, dan barangkali
suasana pembicaraan akan terasa formal sekali. Paling nggak suka situasi
seperti itu. Percaya deh, kamu juga nggak suka tow situasi seperti itu, kaku
dan lain sebagainya. Hemmmmm.., Berbeda dengan bahasa gaul. Kalau kita
berkomunikasi dengan bahasa gaul situasi nonresmi nan santai mudah sekali
tercipta dan tak jarang membawa kedekatan kepada sesama penuturnya.
Cungguh? Tyus aku harus guling-guling dan koprol sambil bilang waou gitu?
Hahahhaa, nggak harus begitu juga sie. Namun yang perlu diwaspadai adalah kalau
kita lebih sering menggunakan bahasa-bahasa gaul seperti itu kelak bahasa
Indonesia akan punah. Pelajaran bahasa Indonesia yang kita dapatkan dari Sekolah
Dasar hingga bangku kuliahpun tidak bisa membantu banyak. Iya memang pelajaran
kita dapat tiap hari namun jika tanpa aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
nothing deh, bagaikan nulis di atas pasir lambat laun akan hilang juga. Pernah
merhatiin nggak nilai Ujian Nasional, pada mapel Bahasa Indonesia biasanya
nilainya lebih kecil dari nilai mapel yang lain.
Kenapa itu bisa terjadi? Yah kamu aja deh yang jawab.
Intinya begini teman-teman. Nggak salah sie kita menggunakan bahasa gaul.
Namun jangan berlebihan dan harus lihat tempat. Nggak semuanya tempat lho bisa
menerima bahasa gaul. Dan satu lagi yang penting jangan lupakan bahasa
Indonesia. Itu adalah bahasa persatuan di Indonesia. Kesasar dimana aja kalau
itu masih di Indonesia gunain aja bahasa Indonesia kamu pasti akan selamat.
Aku juga sadar sie dalam penulisan blog ini masih tidak sesuai dengan
kaidah berbahasa Indonesia. Kan yang nulis Alay.. ehehhehe nggak gitu juga
kali. Ini aku lakuin supaya kamu nggak bosen ngebaca postingan-postinganku . .
.
So, mari kita lestarikan Bahasa Indonesia di Negara kita sendiri.
Cemungudh Kakak!!!!