Calon Penulis dan Penulis

“….nanti pulang dari sini kalo Nikken nulis pasti tulisannya jelek, gue jamin itu. Lalu kapan tulisannya bakal bagus? Kalau dia mau memperbaiki yang kurang bagus, mengedit yang kurang sesuai sehingga menjadi tulisan yang bagus….-RD”

Semangat Berani

"Lebih baik salah dari pada selamanya tidak tahu salah atau benar" -Jomblo

My Inpiration

"Imagine all the wonderful things that will never happen if you do not do them" -Up

Nikken Derek Saputri dan Derek Samtidar

"Akhir sebuah perjalanan merupakan awal dari perjalanan baru" -Wisuda Unnes Periode II tahun 2013

Bersama berbagi tawa canda

"Sahabat adalah keluarga yang kita pilih sendiri"

Rabu, 29 Februari 2012

Februari

Satu hari ekstra ditahun 2012 ini. Yups,. kejadian yang secara rutin terulang 4 tahun sekali. 29 Februari menjadi hari terakhir di bulan ini. jika diingat-ingat telah banyak hal terjadi di Februari.
Lulus KMD, masuk rumah sakit, ada teman yang meninggal, ada juga yang menikah, dan ada juga yang ulang tahun. sedih, senang, duka, bahagia, tak percaya semua terjadi di bulan ini. 
di awal Februari, seminggu aku habiskan untuk mengikuti Kursus Pembina Mahir Dasar di Kampus PGSD Unnes. Melelahkan memang, tiap hari harus bolak-balik Sekaran-Mangkang. tapi rasa lelah itu terbayarkan dengan ilmu dan pengalaman yang aku dapat dari kursus itu. 
Namun beberapa hari kemudian aku jatuh sakit dan masuk rumah sakit. 4 hari aku dirawat. hemmmmmm
setelah yakin pulih, kembalilah aku ke rutinitas seperti biasa. Membina anak-anak siaga mempersiapkan mereka untuk mengikuti pesta siaga.
disela-sela itu ada kabar yang membuatku tercengang dan tidak percaya. Salah satu sahabatku meninggal dunia. Dan buruknya aku tidak tahu. sampai saat inipun aku masih belum percaya akan secepat itu aku mengenalnya. kawan, semoga kau tenang di sana.
tak hanya kabar sedih saja. sore tadi aku mendengar kabar bahwa temanku sudah menikah.... kabar yang masih simpang siur sieh, ya karena memang belum ada konfirmasi dari orang yang bersangkutan...
Februari telah selesai. Maret sudah siap untuk diarungi.
Akan aku awali bulan Maret dengan Study Wisata ke JOGJA!!!!! semoga besok berjalan lancar...

Kamis, 23 Februari 2012

Sistem Online Bikin Pusing

 
Arus perkembangan teknologi saat ini, mau nggak mau memaksa kita untuk beradaptasi dengan hal-hal yang berkaitan dengan komputer, Internet, sistem online dan lain sebagainya. Dampak positifnya tentu saja mempermudah kegiatan manusia. Untuk menyimpan file yang jumlahnya ribuan tak perlu lagi ruangan khusus dengan rak bertingkat lalu kita susun sesuai dengan abjad –itu sih kuno- cukup dengan sekeping Compact Disk alias CD, atau dengan benda kecil bernama Flasdisk. Lalu untuk mencari data atau file kita tak perlu mengecek atau membolak-balik rak file yang tingginya melebihi kita cukup search aja, ketik judul file yang dicari lalu enter. Tunggu beberapa saat dan voila!!! Ketemu! Mudah bukan.
Tak hanya masalah pembukuan saja, sekarang segala hal udah dikomputerisasi kok. Bahasa kerennya nie online-online gitu. Pesen tiket, dari tiket bis, kereta sampai pesawat bias dipesan online. Daftarin anak sekolah, dari Perguruan Tinggi sampai yang SD bahkan TK ada kok yang lewat online. Sampai masuk parkiran nomer plat kendaraan kita dicatat secara online kok. Keren and canggih tow?
Nah, sekarang masuk ke inti ceritanya –rada berbelit ya? Itulah caraku kalo mw cerita- begini. Aku kuliah di salah satu Universitas Negeri di Semarang –bilang aja Unnes-  kampusku ini sedang gencar-gencarnya meng-onlinekan segala hal. Dari Sistem Akademik Terpadu (Sikadu), simawa –ku lupa kepanjangannya he-, siomon, si-si-si apa lagi ya???
Dan yang paling terbaru adalah Portal Beasiswa. Aku ragu dengan judul situsnya karena hanya sekilas aku membacanya. Situs terbaru itu memfasillitasi mahasiswa yang akan mendaftar beasiswa PPA dan BBM. Kalau nggak salah inget nie, pendaftaran beasiswa secara online kaya gini udah pernah dilakuin tahun lalu. Bedanya kali ini pake situs baru yang memang khusus untuk beasiswa kalau dulukan daftarnya lewat akun Simawa –yang sekarang tampilannya mirip dengan fb- sebenere bagus sie, tapi aku kok ngrasa agak mubazir, soalnya udah ada simawa -yang multifungsi- kemudian muncul sistem baru lagi. Bukannya apa-apa sih, tapi jujur aku sebagai mahasiswa yang mungkin agak culun dan gaptek bingung dengan semua sistem per-online-nan kampus ini. Kunulis kaya gini bukan berarti aku ngrasa sok pinter atau bagamana. Namun ini hanya sekadar curahan hati anak desa yang gaptek dan tak tahu apa-apa yang nekad kuliah di Desa juga –Unnes kan di Desa hehe-
Mungkin masih jam-jam sibuk kali ya? Atau mungkin memang akunya yang kurang beruntung. Situs beasiswa yang baru itu sulit diakses. Pertama kali aku buka bisa, langsung aku masuk dengan menggunakan user sikadu. Nggak nunggu lama ling daftar beasiswa aku klik. Seluruh data yang diperlukan aku isi. Kemudian ketika aku akan mengklik link selanjutnya tiba-tiba yang muncul adalah layar putih dengan tulisan “Server not found”. Berulang kali aku coba lagi memngakses situs baru itu, namun hasilnya nihil. Hemmm….. sampai pada akhirnya oke I’m quit! –dari warnet maksutnya- akan aku coba besok. Semoga aku beruntung…

Base goes to Solo



Solo spirit of Java. Emmmm, slogan kota Solo yang banyak tertulis di kaos-kaos. Serasa kembali ke zaman dulu ketika kami sekeluarga-yang dimaksud kelurga besar Guslat Base- mengunjungi Keraton Surakarta. Eh… Surakarta atau solo ya? Mmmmm… nggak tahu deh biar gampang kita nyebutnya dengan Keraton Surakarta aja ya, biar agak panjangan gitu.
Pertama kali menginjakkan kaki di sana aku Cuma bisa takjup melihat bangunan Istana yang masih terjaga. Mata ini pun tak henti-hentinya menatap semua pemandangan indah, sampai lupa berkedip bahkan mulut agak menganga –udah kayak orang bego aja- untung nggak sampai ngiler. Arsitektur bangunan masih dipertahankan seperti aslinya. Para abdi dalem pada berkeliaran kesana-kemari dengan pakaian tradisional. Di sebrang sana ada kelompok-kelompok wisatawan asing sedang serius mendengarkan Tour Guide-nya yang komat-kamit menjelaskan tentang bangunan Keraton. Bule itupun Cuma manggut-manggut. Entah itu tanda mereka paham atau memang cara mereka untuk menyuruh diam tour guide yang kebanyakan bicara. Namun sayangnya sang tour guide lokal itu tak mengerti tanda yang dilancarkan sang bule, akhirnya terus aja komat-kamit dengan sesekali menunjukkan senyum ala pepsodent. Ting!! Maaf mas Silau….
Sengaja rombongan kami tidak menyewa tour guide. Alasannya ya, biar ngirit. Toh kita juga punya anggota yang asli Solo kok. Jadi suruh aja dia yang nerangin. Tak puas dengan penjelasan teman sendiri. Bukan karena nggak percaya atau kurang lengkap, tapi kita ingin mencari suasana baru and nambah kenalan akhirnya ita berpencar, tersebar keseluruh penjuru ada yang naik ojek, terbang bahkan ada yang naik garuda –bohong banget- maksutnya kita nyebar gtiu terus nyari kenalan baru buat ngobrolin tentang Keraton Surakarta.
Dengan barometer PD paling pol dan bermodal senyum ramah khas Jawa Tengah. Aku mendekati seorang Bapak-bapak tukang sapu. Ngekkk??!!! –kaya nggak ada yang lain-. Pikirku bapak-bapak itukan tiap hari kerjanya di sini, jadi dengan logika x+2y=12 –apa hubungannya?- aku berpendapat Bapak itu tahu segalanya. Di luar perkiraan beliau menceritakan banyak hal, sambil mendengarkan ceritanya sambil menganggukkan kepala, tanganku ikut mengumpulkan sampah-sampah daun yang disapu bapaknya tadi. Hehehe… nggak apalah itung-itung mbantuin bapaknya sambil menimba ilmu.
Tidak hanya itu. Sesaat ada rombingan anak SMA dating lengkap dengan tour guide yang berkomat-kamit dengan megaphone. Aksi selanjutnya dilancarkan. Pura-pura istirahat di dekat rombongan anak-ana Ababil yang pake sukanya pakai rok atao celana di bawah pinggang ditambah dengan sabuk kulit imitasi dengan lebar lebih dari 5 cm, gespernya pun nggak kalah gedhe. Sebenanya mereka itu kawanan pelajar atau pasukan Power Rangers berseragam sekolah? Hehehehhe sambil kipas-kipas, sesekali nengok ketemen sebelah pura-pura ngobrol, padahal kita pasang telinga, mendengarkan penjelasan dari tour guide anak SMA itu.
Baterai Megaphone-nya mau habis kali ya? Kok suara bapak itu nggak jelas? Lama-lama malah kaya dukun yang baca mantra. Setelah aku pikir-pikir emmmmm…. Bisa juga sie itu sebuah mantra. Mantra untuk membuat orang merasakan rileks dan akhirnya masuk kea lam bawah sadar –tidur maksutnya- soalnya siswa-siswa di depannya udah pada menguap semua. Hehehe..
Uqkay…. Selesai wisata di keraton sekarang saatnya Belanja di Pasar Klewer!!!!!! Nggak begitu antusias sie sebenarnya soalnya ngrasa salah kostum. Yang bener aja masak muter-muter Klewer pakai hight heels? Sakit beb huhuhuhuhu…. Temen-temenku udah pada berkeliran dengan beringasnya memburu batik harga miring sedangkan aku bersama 2 orang sahabatku berjalan lambat di belakang sambil sesekali mereka nengok ke aku dengan tatapan yang berbicara “Nikken cepetan!!!!!” mata mereka pun memerah, kedua taring gigi mereka tumbuh, dua tanduk tumbuh di kepala mereka mirip seperti devil yang ada di TV-TV.  Sebelum mereka menelanku bulat-bulat aku lari menyusul sambil meningalkan suara “cethak, cethok, cethak, cethok” yang keluar dari sepatuku.
Dua jam lamanya kami mengelilingi Klewer. Lantai satu ke lantai dua, lantai dua ke lantai tiga, eh! Salah Klewer Cuma dua lantai doang. Maksutnya dari lantai dua turun lagi ke lantai satu. Bisa di bayangin nggak sie bagaimana menderitanya kakiku. Capek sie enggak, tapi lecet iya. Haduuhhhhh….. hasil dari perburuan kami selama dua jam itu adalah Kaos khas Solo yang tulisannya Spirit of Java masing-masing kami beli sendiri-sendiri dengan warna yang sama namun gambarnya beda.
Lelah jalan-jalan kami mampir di warung Bakso. Gila! Bakso di sana mahal banget satu porsi Rp 10.000 kalau enak sie mending tapi ini bakso hambar banget dibandingin siome Unnes kalah jauh. Ditambah dengan pengamen yang menghambat laju makan kami.
Suapan pertama baru aja masuk mulut. Baru dikunyah tiba-tiba hp ada yang nelpon. Dari temen serombongan katanya yang lain udah ada kumpul mau berangkat makanya suruh cepet balik ke bis atau kalau nggak bakal ditinggal. Ok.ok atas nama mubazir dan katanya mubazir itu temannya setan dan lagi kami nggak mau temenan sama setan. Kami tetap menghabiskan hidangan yang telah di sajikan meskipun dalam prosesnya kami sering merem melek merasakan rasa yang nggak karu-karuan –iuewhh… Wekkk, nggak lagi-lagi makan di situ-
Selesai makan dan bayar. Masih dengan kekagetan karena harga makanan tadi mahal banget tidak sebanding dengan rasanya, kami bergegas menuju parkiran. Masuk bis dengan nafas tidak beraturan kami kompak pasang senyum pepsodent sambil menuju bangku masing-masing.hehehe tak kirain udah yang terakhir aku masuk bis, ternyata masih ada yang lebih telat. Hemmmm, saat yang terakhir naik bis sorakanpun berhambur kepadanya. Tidak ketinggalan aku pun turut menyorakinya –hehehe kyak nggak inget dosa yang barusan-
Semua lengkap! Kita berangkat ke next destination. Yeeee!!!!!! : D Tapi, udah sore banget, kemaleman kalau mau ke Tawangmangu. Yahh……. : ( untuk mengobati kekecewaan kami mampir ke UNS dan muter-muter aja di dalam kampus. Untung nggak jadi pakai bis Unnes, coba jadi kita di sambut deh. Dan pastinya akan bikin penghuni UNS geger….
Udah, habis itu perjalanan kembali menuju kampus tercinta…
Huaaaaemmmmm…. Ngantuks.ngantuks banget…..


nie ada beberapa jepretan fotografer yang ngaku handal...
cekidot..
 karauke di dalam bis biar nggak terlalu bosenn....

cuma pengen nampang duang.......
pas pertama sampai...
 
di depan Keraton Surakarta...