Calon Penulis dan Penulis

“….nanti pulang dari sini kalo Nikken nulis pasti tulisannya jelek, gue jamin itu. Lalu kapan tulisannya bakal bagus? Kalau dia mau memperbaiki yang kurang bagus, mengedit yang kurang sesuai sehingga menjadi tulisan yang bagus….-RD”

Semangat Berani

"Lebih baik salah dari pada selamanya tidak tahu salah atau benar" -Jomblo

My Inpiration

"Imagine all the wonderful things that will never happen if you do not do them" -Up

Nikken Derek Saputri dan Derek Samtidar

"Akhir sebuah perjalanan merupakan awal dari perjalanan baru" -Wisuda Unnes Periode II tahun 2013

Bersama berbagi tawa canda

"Sahabat adalah keluarga yang kita pilih sendiri"

Kamis, 31 Mei 2012

Jejak Kaki si-Pramuka


Banyak Pramuka “pergi” meninggalkan jejak. Sebagian mudah dibaca. Sebagian lagi penuh dengan misteri. Diantara para Pramuka mulai bosan. Sekian lama menjadi Pramuka masih saja ia bertanya “Untuk apa jadi Pramuka”

Terhenyak, tertegun dan sependapat. Rangkaian kata-kata di atas adalah potret Pramuka saat ini. Satu-persatu aktifis Pramuka gantung seragam. Entah apa alasannya. Sebagaian dari mereka jenuh, bosan dan muak barangkali dengan aktifitas Pramuka yang mereka anggap monoton. Namun tidak sedikit yang angkat kaki dari Pramuka karena kepentingan lain yang tidak dapat ditinggalkan.
Pramuka bersifat suka rela. Tak ada paksaan untuk turut di dalamnya. Yah, meskipun tidak dipungkiri kebijakan sekolah pada jenjang ada yang “mewajibkan”. Sangat disayangkan, karena hal ini mengesankan Pramuka memaksa para siswa untuk berkegiatan di dalamnya. Padahal salah besar. Pramuka tidak pernah memaksa orang untuk turut di dalamnya. Jika tertarik ya silahkan bergabung, jika tidak ya tidak apa-apa. Terlepas dari pro kontra wajib tidaknya Pramuka, pastilah ada alasan-alasan yang melatarbelakangi kebijakan tersebut dikeluarkan dan, siapapun yang mencetuskannya pastilah memiliki maksud san tujuan yang baik tentunya.
Nah, kini saatnya kita membuka mata. Selama ini Pramuka masih dilihat sebagai kegiatan yang jadul, kuno, nggak keren dan cenderung monoton. Padahal sebenarnya Pramuka memiliki beraneka macam kegiatan yang menantang, menarik, sesuai dengan perkebangan zaman, dan yang nggak kalah pentingnya adalah bermanfaat bagi si Pramukanya sendiri maupun orang disekitarnya. Sifatnya yang universal membuat kita bisa berhubungan dengan Pramuka-Pramuka di belahan dunia lainnya. Apalagi dengan kecanggihan teknologi saat ini.
Di Indonesia sendiri Pramuka sudah terstruktur dengan sangat baik. Mulai dari yang paling dekat yaitu Gugus Depan, kemudian di tingkat kecamatan ada Kwartir ranting, Kabupaten/kota ada Kwartir Cabang, Propinsi Kwartir Daerah, dan di tingkat Nasional ada Kwartir Nasional yang semuanya saling bersinergi untuk mewujudkan tujuan Gerakan Pramuka.
Begitu banyak wadah yang bisa memfasilitasi Pramuka dalam berkegiatan. Kini saatnya Pramuka memanfaatkan itu semua untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang menarik dan dapat meningkatkan keterampilan serta menambah khasanah keilmuan bagi setiap anggota Pramuka dan tentunya membawa manfaat bagi masyarakat.

Rabu, 30 Mei 2012

2 Jam di Demak, 5 Menit di Rumah

foto rumah aku

Demak aku pulang!!!!
Itu jargon yang menggebu-gebu siang tadi. Hehehe aku ke Demak tadi siang. Dengan di antar seorang teman, ya sebut saja namanya “Set” –itu bukan tanda untuk diam ya, memang itu namanya- aku menuju tepat install laptop. Mungkin perlu diketahui, seminggu yang lalu Jono –nama netbookku- aku install ulang. Awalnya sih memang sudah tidak ada masalah lagi. Namun dua hari kemudian muncul keanehan. Tiba-tiba layar Jono menjadi hitam, gelap dan tidak dapat menampilkan gambar pada dekstop.

Siang-siang bertabur sinar matahari nan gemilang kami melaju menuju kota kelahiranku, Demak. Sengatan mentari, debu jalanan, asap kendaraan tak kami pedulikan hanya demi kesehatan si Jono. Lalulintas yang sedikit ramai mebuat perjalanan menjadi agak lama, sekaligus membuat patnerku ketakutan, ya namanya juga pantura saingan di jalan ya bis-bis gedhe, truk gandheng dan kawan-kawannya. Hahahha.... namun akhirnya kami sampai di tempat tujuan.

Di sana ku utarakan semua keluhan yang aku rasakan. Bak seperti dokter spesialis, mas-mas penjaga itu mengernyitkan alis. Mungkin masnya lsedang mendiagnosis penyakit apa yang menimpa Jono. Di bolak-balik si Jono, lalu dia diam sebentar seperti ada yang dipikirkan. Di lihat lagi, lalu diam lagi. Akupun bertanya-tanya dalam hati “Janjane kenapa ta mas? Separah itukah kerusakan netbook ku?”. Setelah beberapa saat akhirnya mas-mas itu bertanya padaku “Mbak, tombol powernya dimana?” hah!!! Jadi dari tadi mas itu nyari tombol power tow?? Ealah, tak kira mikir apa.

5 menit berlalu, belum ada hasil. Masnya masih semangat mengutak-utek Jono. 15 menit berjalan, masnya mulai garuk-garuk kepala. 30 menit kemudian, kami merasa lapar akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Jono dan mencari makan. Hahahahha... yups, tempat makan favorit jika berada di Demak adalah Sanggar Bakso. Karena disitulah tempat makan termurah. –ada beberapa kejadian disana, mungkin akan diceritakan di lain kesempatan-

Selesai makan, kami kembali ke tempat semula. Mencari tahu bagaimana keadaaan Jonoku tersayang. Dan ternyata Jono dinyatakan sehat kembali. Aku coba cek, ternyata seudah kembali seperti semula. Alhamdulillah. Dan alhamdulillah lagi ternyata aku nggak harus bayar untuk keluhan ini. Hehehhe.... asik.asik

Tak lupa, menyampaikan terimakasih kemudian kami berlalu dan menuju Semarang lagi. Eiiitttssss,. Tidak lupa mampir rumah dulu. Di luar dugaan rumahku benar-benar sepi. Ibu nggak ada, Ayah juga, kedua adikku apa lagi. hemmmm,. Kemana mereka???? Percuma dong pulang tapi nggak ketemu orang rumah. Di rumah kami hanya sholat dan kemudian melanjutkan perjalanan. Beruntung sebelum meninggalkan rumah ibuku datang. Sempet pamitan, meskipun hanya sekejap namun itu cukup mengobati kerinduanku ke ibu....

Selasa, 29 Mei 2012

Bukan Menjauh

koleksi pribadi
Semakin tidak jelas. Mugkin adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan hubungan ini. terpisahkan jarak dan minimnya media komunikasi menyamarkan semuanya. Semakin samarnya sehingga kamu tak melihat aku masih di sini. Kau mengira aku menjauh, padahal tidak. Aku masih di tempat ini, tak bergeser sedikitpun, tak perpindah sejengkalpun. Aku setia di sini, menunggumu dengan sepenuh hati. Tapi apa? Kau tidak melihatku? Apa yang menghalangi penglihatanmu sehingga kau mengiraku menjauh?

Sekian lama keadaan seperti ini aku jalani. Jenuhkah? Pernah. Bosankah? Kadang. Lelahkah? Iya. Namun, Meskipun jenuh datang, bosan semakin hinggap dan lelah nggak karu-karuan, aku tetap bertahan. itu hanya untuk kamu. Sering dianggap bodoh, karena terlalu berani berdiri pada ketidakjelasan. Sering dianjurkan untuk membuka hati bagi orang lain, tegas kukatakan tidak. Sering diingatkan untuk melupakan, jelas tak bisa. sudah terlalu banyak kenangan yang sudah terjadi.

Dan sekarang aku bingung, apa yang harus aku lakukan. Apakah aku pergi saja sehingga anggapanmu menjadi kenyataan atau tetap berdiri di atas awang-awang ketidakjelasan dengan resiko-resiko yang siap menemani? Apapun itu, aku belum bisa memutuskan.

Terlepas dari itu semua, saya tegaskan kembali "Saya Tidak Pernah Menjauh" jauh, dekatnya saya bergantung dari saudara yang memaknai kehadiran saya.

Senin, 28 Mei 2012

Jupe Jatuh (lagi)

hemmmm, agak sedih nie malam ini. Baru aja kemarin aku cerita jupe jalan-jalan ke solo eh, tadi jupe jatuh. untungnya sang pengendara nggak ikut-ikutan jatuh dan dia selamat tanpa luka. tapi si jupe? mmmmmmm,. sepion pecah satu dan ada bagian yang bengkong (aku nggak tahu namanya). 

mungkin ini adalah jawaban dari kegeisahanku sejak kemarin. rasa-rasanya akan ada hal yang terjadi dan inilah yang terjadi. ok nggak apa-apa, pelajaran buat kita untuk selalu berhati-hati. iya kan? semua pasti ada sisi positif dan negatif. ambil positifnya ajjah.

foto diambil setelah si Jupe jath di Sumowono
kalau diingat-ingat jupe udah pernah jatuh dua kali, ini yang ketiga. pertama jatuh waktu di Sumowono, perjalanan menuju curuk 7 bidadari. saat itu aku dan kedua adikku main kesanayah, itung-itung ngisi liburan hari raya. mungkin kami lupa berdoa dan sepanjang jalan sering becanda akhirnya ditegur deh. peringatan.

lalu yang kedua, pas jupe lagi dipinjem temenku, Hendrik. nggak tahu pas ada keperluan apa gitu dia pinjem. tahu-tahu pas dia balik celananya udah kotor, katanya dia habis jatuh. habis itu lecet dikit deh bagian depannya. pas itu Ayah tahu, dikira aku yang jatuh. hampir saja aku nggak boleh bawa motor lagi. tapi dengan segala cara aku rayu dan bujuk akhirnya masih boleh kok bawa motor. asik.asik!

stiker putih di sisi kanan itu adalah plester luka setelah jatuh yang kedua

nah, dan malam inilah untuk yang ketiga kalinya jupe, alias Jupiter merah kesayangannku jatuh. bukan aku pengendaranya, tapi temenku. yah, cuma pecah sepion dan ada yang rada bengkong masih bisa diperbaiki. yang terpenting temenku nggak kenapa-kenapa. keselamatan manusiakan lebih penting.....
iya tow????

Minggu, 27 Mei 2012

Kerokan: terapi tradisional khas orang Jawa


Ketika badan terasa tidk enak, pegel, perut kembung, mual, keluar keringat dingin. Nah, tanda-tanda masuk angin itu. Apa lagi kalau habis perjalanan jauh, kalau sudah biasa sih mungkin nggak kenapa-kenapa tapi bagi para pemula wah, harus antisipasi. Hal sederhana untuk menangani masuk angin adalah “kerokan” atau “kerikan”. Bermodal sebuah uang logam dan minyak kayu putih/balsem terapi tradisonal nan murah meriah ini dapat di lakukan. Hehehehe.....

Tidak hanya orang-orang tua saja yang gemar membuat garis-garis dipunggungnya, namun kerokan juga masih menjadi alternatif petama bagi kaum muda. Mereka menganggap kerokan itu sederhana, murah, merakyat dan efeknya bisa langsung terasa. Ah, yang bener? Kalau nggak percaya bisa coba sendiri.

Menurut Dr. Koosnadi Saputra, DSR, akupunturis klinik, upaya untuk meningkatkan panas di bagian belakang tubuh bisa berpedoman pada hukum Einstein (E = mC2). Energi atau panas dihasilkan dari gesekan dua benda. Kalau permukaan kulit tubuh digosok-gosok dengan tangan atau suatu benda tumpul secara cepat, suhu tubuh pun akan meningkat. Panas yang cukup tinggi menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah dalam kulit. Otomatis peredaran darah menjadi lebih lancar dan oksigenasi lebih baik sehingga rasa sakit di tubuh berkurang. Maka dari itu, metode pengobatan kerokan dapat menjadi salah satu perwujudan hukum Einstein.

Namun, ada juga yang berpendapat kerokan itu berbahanya. “Semakin sering kulit bergesekan dengan uang logam lama-lama lapisan kulit akan menipis”, begitu katanya. Lalu ada juga yang bilang “Setelah dikerikkan pori-pori terbuka, hal ini akan dimanfaatkan kuman dan bakteri sebagai jalan bebas hambatan untuk masuk ke tubuh kita”.

Terlepas dari semua pendapat di atas, entah kerokan itu berkhasiat atau malah tidak sehat semua dikembalikan pada pembaca. Jika pembaca merasa enjoy-enjoy aja kerokan, ya mangga kerokan. Tapi kalau pembaca beranggapan kerokan tidak menyehatkan ya sudah nggak apa-apa.

Jupe di Kota Solo


Ini Si Jupe
 Sabtu, 26 Mei 2012 akhirnya Jupe sampai juga di Solo. Eittttssss,. Jangan dikira Julia Perez lho ya. Jupe yang di maksut itu adalah motor Jupiter merah kesayanganku, hehehehhe... ini adalah perjalanan terpanjang bagi dia. Sebelumnya jupe paling hanya menempuh perjalanan Demak-Semarang atau sebaliknya itu aja, dan belum pernah tak ajak kemana-kemana lagi. Entah dia seneng atau enggak aku enggak tahu. Tapi yang jelas aku seneng banget bisa sampai Solo. Buat aku perjalanan ini juga perjalanan terjauh berkendara sepeda motor, setelah sebelumnya pernah motoran sampai Jepara. Pokoknya banyak hal yang pertamalah di perjalanan ini.

Pertama masuk UMS. Yups, datang ke Solo memang untuk memenuhi undangan dari teman-teman Pramuka UMS. Mereka sedang mengadakan lomba, dan meminta bantuan untuk menjadi juri. Ok, kami datang. Pake Jupe.

Pertama nginep di Asrama PGSD UNS. Lhoh?? Katanya di UMS kok sekarang di UNS? Begini ceritanya setelah menjuri di UMS kan udah nggak ada kerjaan tu tapi waktu pulang masih lama so, aku menghubungi temenku yang di PGSD UNS walhasil aku di amankan deh disana. Awalnya sih nggak pengen sampai sampai nginep, tapi mempertimbangkan satu dan lain hal ya udah nginep deh.

Pertama kali juga masuk ke Solo Squire. Itu mall sebelah kampus PGSD UNS. Keren yaw, kampus bersebelahan dengan mall. Kira-kira kalau digambarkan Solo Squire itu hampir mirip dengan DP mall kalau di Semarang, ya semacam itulah. Bedanya kalau di Solo lebih banyak ornamen batiknya aja. Tapi asik kok. Keren.

Pertama juga nongkrong di depan Stadion Manahan. Ngapain di sana? Kita nggak ngapa-ngapain kok, Cuma minum wedang ronde aja sambil melihat geliat anak muda Solo saat malam minggu. Menyenangkan.

Dari perjalanan ini, ada dua hal yang patut untuk direnungkan dan jangan diulangi lagi.
1.     Jangan tidur di lantai apalagi sambil kipas anginan. Kalau badan kalian fit sie nggak apa-apa. Tapi kalau badan kalian udah banyak keanginan diperjalanan, jangan sekali-kali mencoba. Hasilnya masuk angin lebih berat.
2.    Bakso bukan ide bagus untuk sarapan. Kalau perut belum kemasukan nasi, jangan deh coba-coba makan bakso. Meskipun bakso itu gedhe dan mengenyangkan sebaiknya jangan, soalnya bisa ngagetin perut. Perut yang kaget refleks mengeluarkan asam lambung hasilnya sakit mag deh (teori ngarang, tapi memang itu yang terjadi).
Banyak hal yang bisa diambil dari perjalanan ini. Untuk Solo, Suatu saat saya akan kembali kesana!

Kamis, 24 Mei 2012

Adikku Inspirasiku


Derek Samtidar
Mungkin karena semalam aku tidur terlalu larut kali, jadi aku bangun kesiangan. Haaahhh!!!! Aku kaget jam di hp tertulis 6.24, langsung handuk ku ambil dan masuk kamar mandi. Selama proses mandi berlangsung aku berpikir, bisa-bisanya aku kesiangan?  Hemmmm......
Tak mau banyak makan waktu, setelah mandi langsung bersiap kuliah. Ketika hampir selesai persiapan kawanku tiba-tiba masuk kamar dan mengabarkan “Nikken hari ini ternyata ada tugas”
Haaahhhh!!!! Untuk kedua kalinya aku kaget pagi ini. Tugasnya adalah membuat karangan narasi. Aku bingung, mau nulis saat itu juga tapi waktu sudah mepet tapi kalau langsung ke kampus aku belum buat tugas. Hemmmmm, dilema...
Akhirnya aku utuskan untuk langsung berangkat mengingat waktu ternyata sudah sangat terlambat. Sampai di kampus ternyata ada beberapa yang belum mengerjakan. Sedikit tenang ternyata aku tidak sendiri. Alhamdulillah..hehehe
Namun, daripada tidak mengerjakan sama sekali aku mulai menulis karangan yang ditugaskan, yaitu karangan narasi. Entah kenapa yang ada dipikiranku adalah adikku sendiri dan hasilnya aku buat tulisan tentang dirinya. Hahahaha....
Sampai saat ini keluarga adalah sumber inspirasiku, termasuk juga Derek Samtidar adikku.

Ini dia hasil tulisan kilatku, kurang dari 5 menit...


Adhiku Tidar


Wonten ing kaluwarga, kula pambarepipun. Kula gadha adhi kalih jaler lan estri. Ingkang jaler namanipun Tidar, ingkang estri namanipun Annis. Kala wingi Annis nembe mawon ndherek Ujian Nasional SD amargi dheweke sampun kelas enem. Benten menawi Tidar, dheweke sampun lulus SMA setahun kepungkur nangin ngantos sakniki dereng nerasken kuliyah amargi kepengin nyambut damel rumiyin.

Nembe kala wingi Tidar pikantuk panggilan wawancara kerja ing Indomaret. Dheweke bungah sanget. Sedaya perkawis kayata klambi, celana kang bakal dianggo dicepakaken sedina sakdurunge supados boten gedhandhapan rikala tiba dinane.

Enjang wau kula pikantuk sms saking Tidar. Dheweke nyuwun pamit badhe wawancara lan nyuwun didongakaken muga-muga wawancaranipun lancar lan saged ditampi dados karyawan supaya saged byantu tiyang sepuh lan saged nyelengi kangge biaya kuliah tahun ngajeng.

Kamis, 24 Mei 2012
@Kamar Kos 

A Moment to Remember (DAT 2009)

suasana di rumahnya Tikwa

Sahabat satu untuk untuk selamanya...
Begitulah DAT 2009. Senangnya dapat berkumpul bersama kalian Minggu 20 Mei 2012 kemarin. Entah bagaimana rasanya jika saat itu saya tak datang. Akhirnya setelah sekian lama tak bersua kita dapat berkumpul melepas rindu.
Hemmmm.....
Banyak cerita, banyak tawa, meskipun itu duka tetap saja terbawa tawa itulah kita. Setiap saat bersama apapun menjadi menarik untuk ditertawakan. Termasuk menertawai diri sendiri. Hehehehehe......
Merasakan kue buatan kawan, meski bentuk belum begitu nyata namun jika sudah di depan mata semua menjadi nikmat.
Dan diakhiri mengunjungi sebuah warung bakso penuh kenangan. Dulu kita sering kesana jika ada perayaan tertentu ulang tahun, jadian, pembubaran atau hanya sekadar kumpul-kumpul mencari bakso murah.
Berbagai harapan telah kita sampaikan satu-persatu. Harapan indah semoga persahabatan kita kelak sampai akhir hayat. Amin!

berikut beberapa moment yang dapat diabadikan...

di Sanggar Bakso, sampai saat ini warung bakso inilah yang paling murah.....!!!

cuma di acara kumpul DAT 2009 kita ngisi daftar hadir di kue.... acara lain mana ada????

tetep senyum apapun yang terjadi
dulu Pemangku Adat tugasnya nancepin Pusaka Adat ke kelapa, tapi sekarang suruh motong kue...
yang ini sudah banyak dicela no comen dah...


Rabu, 23 Mei 2012

Ketupat Bikin Mati Gaya

Jalinan janur berbentuk segi empat sering kita sebut dengan ketupat. Seluruh warga Indonesia sepertinya tidak ada yang tidak kenal sama ketupat. Dalam setiap perayaan hari besar keagamaan. Pernah nggak sih kamu mencoba membuat ketupat? Aku percaya beberapa dari kamu sudah ada yang jago membuatnya dan beberapa sisanya barangkali hanya tahu jadinya aja –hehehe, kaya aku-

Memang nggak bisa dibilang mudah sih membuat keupat itu. Perlu kejelian dan ketelitian supaya dapat menjalin dua utas janur menjadi sebuah ketupat. Nggak kebayang, dulu nenek moyang kita kok bisa-bisanya kepikiran buat ketupat ya??? Hemmmm.....

Ceritanya begini...
Tiba-tiba datang dua orang cowok sangar ke kosku. Yang satu berpostur sedang, kulit putih dan brewokan, satunya lagi badannya agak tambun kulit sawo matang. Ada apa gerangan tiba-tiba mereka mencariku sampai dikos?

Dan ternyata, mereka minta diajari untuk membuat ketupat. Untuk tugas kuliah katanya. Dalam hati aku berpikir, ada-ada aja tu dosen ngasih tugas kok bikin ketupat. Hemmmmm....

Kemudian aku tunjukkan keahlianku kepada mereka –aroma sombong mulai semrebak hehehe- dua utas pita berbeda warna aku saling silangkan. Mereka berdua memperhatikan dengan teliti bagaiman tanganku dengan lincah menarik dan mengulur pita, sampai pada akhirnya jadilah sebuah ketupat. Yeeee!!!!! Jadi satu. Hahahahahah!!!! –ketawa sombong-

Tapi untuk yang kedua kalinya, ketika aku akan mengulangi kesuksesanku tiba-tiba tanganku terhenti. Aku bingung bagaimana cara menyelesaikan anyaman pita ditanganku. Berulang kali aku coba namun belum kutemukan jalannya. Mati gaya menjangkiti jiwa. Aku bingungharus bagaimana. Mereka yang sedari tadi memperhatikan ikut-ikutan bingung. Cara mereka memandang seakan meragukan eksitensiku. Tak mau lama-lama mati gaya di depan mereka akhirnya aku berusaha kembali. Sekuat tenaga aku berpikir, aku berspekulasi, dan aku mencoba namun hasilnya ruwet.

Senyum getir tersimpul dibibir. Tanda aku menyerah dengan keadaan....
Satu hal yang tak habis pikir. Bagaimana mungkin yang tadinya aku lancar membuat ketupat setelah dicoba untuk kedua kalinya malah aku gagal???
Wahhhhh...... kurang kredibel ini...
Hemmmm.. maaf teman anda belum beruntung, coba lagi besok. Setidaknya kalian sudah mendapat satu yang sudah jadi.


_nicken.derek_
23 Mei 2012 @ Kos-kosan

"Maaf" Tak Hanya Sekadar Lips Service

gambar koleksi pribadi
MARAH
Pasti semua orang pernah mengalaminya. Pernahkah ketika kita marah kemudian keita berpikir tak akan memberi maaf sampai kapanpun? jika iya, berarti kita sadar dan normal. Marah merupakan sebuah anugrah dari Tuhan supaya manusia belajar tentang maaf dan memaafkan.

"Maaf, ada yang bisa saya bantu?"
"Sory bro, gue lupa jemput elo!"
"Maaf aku udah nyakitin kamu...."

Berbagai model kalimat maaf di atas sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kita sendiripun sering menggunakannya. Keseringan semacam ini semakin membuat kabur makna maaf itu sendiri. Berkali-kali kita ucapkan maaf, maaf, maaf dan maaf tanpa mengetahui makna dan esensinya. Maaf bukan hanya sekadar layanan di bibir saja, setelah terucapkan seketika itu dilupakan. Maaf memang kata sederhana yang ringan untuk diucapkan. Begitu ringannya sampai terkadang kita mengabaikan maksudnya. Ringan diucapkan bukan berarti ringan untuk dilakukan.

Sebuah film yang mengajarkan makna sebuah kata maaf. A Moment to Remember, dari sana kita belajar tentang dalamnya makna maaf. Maaf merupakan pemberian ruang atau tempat pada rasa benci yang ada di dalam hati kita. Jadi, memberi maaf merupakan sebuah keikhlasan hati untuk memberikan ruang yang walaupun kecil untuk rasa benci yang ada di dalam hati kita menerimanya. Dan ketika ruang benci ini sudah ditempati “sedikit” maaf, maka tak mustahil hal ini akan merambah dan bertambah luas mengikis tapal batas benci yang ada di dalam hati kita. Sehingga kemudian, ketika ini sudah terjadi maka hati kita tak mustahil bisa kembali bersih dan kembali normal seperti biasa.

Memberi maaf kepada seseorang ketika rasa benci masih tersimpan di hati merupakan hal yang sukar dilakukan. Tidak semudah ketika mengedipkan mata. Tidak semudah ketika menyetater mobil baru. Namun meskipun demikian bukannya tidak mungkin untuk dilakukan. Ketika kita sudah bisa memberi maaf maka hakikatnya merupakan langkah bijak yang mampu membuat tembok China runtuh atau candi Borobodur terangkat. Maksudnya, ketika kita sudah bisa memberi tempat pada hati kita pada orang yang kita benci maka sesungguhnya kita sudah bisa merobohkan tembok China keegoisan kita atau mengangkat candi Borobudur emosi dari dalam hati kita.

Adakalanya maaf menjadi tak berarti ketika tidak disertai dengan perubahan sikap. Percuma jika kita minta maaf namun kesalahan yang sama tetap kita lakkan. Maaf merupakan salah satu media evaluasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik bukan malah menjadi pribadi yang hobi minta maaf dan selalu mengulangi kesalahan yang sama. Ketika suatu kesalahan sudah termaafkan yang selanjutnya adalah kesempatan untuk memperbaikinya. Gunakanlah kesempatan itu untuk berbuat sebaik-baiknya karena kesempatan belum tentu datang untuk keduakalinya.

Minggu, 20 Mei 2012

Pentingnya menjaga perasaan



Luka di badan bisa terlihat. Luka di hati siapa yang tahu?

Dalam keseharian, mau tidak mau kita akan selalu berinteraksi dengan orang lain. Sejatinya memang manusia tercipta sebagai makhluk sosial jadi ia tidak bisa melangsungkan hidup tanpa bantuan dari manusia lain. Oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk menjalin hubungan yang harmonis antar sesame manusia. Mulai dari keluarga, teman, sahabat, pokoknya orang-orang yang ada disekitar kita.

Pernah mendengar pribahasa “Mulutmu, Harimaumu”?
Tidak asing kan? Yups,. Karena pribahasa ini pernah dipakai iklan salah satu provider terkemuka sehingga kata-kata tersebut rasanya sudah sering terdengar.

Kira-kira udah tahu maksud dari pribahasa di atas??? Hehehehe, ini memang bukan pelajaran Bahasa Indonesia. So, nggak usah terlalu detail dalam mengejawantahkan. Cukup tahu maksudnya saja dan mengplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Simple kan??
Pada intinya, pribahasa ini memberi pelajaran untuk kita supaya dapat menjaga perkataannya sendiri. Karena bisa saja kata-kata itu juga yang aka menerkam diri kita bagaikan harimau yang kelaparan....
Nggak percaya???
Coba aja..

Kamis, 03 Mei 2012

Putus tanpa pacaran

Kenapa setelah sejauh ini, setelah sedalam ini dan setelah selama ini kamu baru bilang “ga bisa meneruskan”?
……………… kenapa?

Alasan “karena tak ingin menyakitiku, tak ingin membuatku menangis, tak ingin aku bersedih” selalu itu saja yang keluar. Taukah kamu justru alasan-alasan itulah yang semakin membuatku sakit, membuatku menangis, membuatku bersedih. Ketika aku bertanya apakah karena ada orang lain? Kau tegas menjawab TIDAK. Lalu apa???

Lelah memang menjalani hubungan seperti. Sempat putus asa sebetulnya. Apalagi ketika kamu menyebutkan nama perempuan dalam obrolan kita. Tahukah kamu kalau aku sangat cemburu? Aku sempat menangis saat itu. Kau anggap aku apa? Terpikir juga ingin menghilang dari kehidupanmu. Ya karena aku begitu lelah menunggu kepastian darimu.
Tepatnya aku lupa. Mungkin setahun yang lalu kau menyampaikan perasaanmu terhadapku. Pernahkah kau membayangkan begitu bahagianya aku mengetahui hal itu. Akhirnya orang yang aku suka selama ini menyimpan perasaan yang sama. Namun ketika kedua belah pihak memiliki perasaan yang sama kenapa tidak bisa dilanjutkan? Kembali lagi kamu beralasan tak ingin menyakitiku, tak ingin membuatku menangis, tak ingin membuatku bersedih. Aaaaghhhttt!!!!!!! Klise sekali.

Sampai kamu bilang “komitmen”, iya…. Komitmen untuk tidak pacaran. Entah kamu membuat komitmen itu dengan siapa. Sebagai seorang perempuan biasa tak mungkin aku memaksakan keinginanku sendiri. Baiklah akan aku ikuti alurnya dan tak terasa sudah setahun lebih aku turut mengalir.

Dalam perjalanannya tidak aku pungkiri, ada orang lain yang lebih berani mengajakku membuat komitmen bersamaku. terus terang aku mengiyakan lantaran aku sudah lelah menunggu dirimu. Tapi sebetulnya hati ini slalu ada untuk kamu. Saat itu aku sangat merasa bersalah berpaling darimu, namun disamping itu aku juga merasa jengkel kenapa kamu masih seperti itu. Penyesalan semakin menjadi ketika aku putus dengan pacarku. Seharusnya aku tidak menerimanya dulu dan tetap setia menunggumu. Sungguh aku begitu menyesal.

Aku mulai kebingungan ketika tahu ternyata yang kau panggil dengan sebutan “nok” tidak hanya aku. Beberapa perempuan –barang kali- kau panggil dengan sebutan yang sama. Makanya saat itu aku sempat membuat status “Menawa ana wong liya sing parabane padha karo aku”.

Cemburukah aku??
IYA!!!!

Kadang aku berpikir lebih baik aku tidak tahu bahkan jangan sampai aku tahu. Karena rasanya sakit, benar-benar sakit. Apalagi ketika kau bertanya pendapatku jika kamu bersama cewek itu. aku marah saat itu. sungguh. Pernah membayangkan nggak betapa sakitnya saat itu.


Kekecewaan adalah kekuatan yang seharusnya membuatmu lebih tegas untuk tidak dikecewakan lagi
-Mario Teguh
Kata bijak itu yang seharusnya turuti supaya bisa kembali seperti semula. Dan benar aku mencoba melakukannya. Namun ketika kau muncul kembali, jujur ketegasanku goyah dan akhirnya aku ikuti arus itu lagi. Samapi pada akhirnya kau mengatakan tidak bisa meneruskan….. dan aku kecewa (lagi).
Aku bisa berbuat apa????

Dulu, aku merasa yakin ketika kamu bilang “sama-sama mendo’kan supaya bisa menjaga hati dan yakin bahwa akhirnya bisa bersama” kalimat itulah yang mendasariku aku mau menunggu. Tapi sekarang, apa???
Sudahlah, mungkin memang benar kamu tidak ingin menyakitiku, tidak ingin membuatku menangis, tidak ingin membuatku bersedih. Yang bisa aku sampaikan hanyalah terimakasih njenengan sudah beritikad baik ingin menjaga prasaan saya dan terimakasih juga atas perhatiannya selama ini.
Mungkin inilah yang disebut putus tanpa pacaran.


Hal paling kejam yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta sementara kita tidak berniat untuk menangkapnya.

Rabu, 02 Mei 2012

Temu Pramuka Pandega se-Jawa Tengah


“Saya tidak peduli, entah itu masih Penegak ataupun sudah Pandega yang penting anak Pramuka.”
Pendapat tersebut dikemukakan oleh Ita perwakilan Dewan Kerja Cabang (DKC) Wonogiri ditengah-tengah diskusi batasan usia Pandega. Sontak pendapat tersebut disambut dengan tepuk tangan dari peserta yang lain.
Temu Pandega Daerah 11 Jawa Tengah berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 13-15 April 2012 bertempat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Candra Birawa, Karanggeneng, Kota Semarang. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dewan Kerja Daerah (DKD) Jawa Tengah. Ketua Panitia, Ratih, dalam sambutannya menyampaikan tujuan dari diselenggarakan Temu Pandega adalah menyamakan visi Pramuka Pandega se-Jawa Tengah supaya dapat bersinergi guna mewujudkan tujuan Gerakan Pramuka.
Kegiatan yang diikuti oleh 96 Pramuka Pandega perwakilan dari DKC dan Pramuka dari Perguruan Tinggi (Perti) se-Jawa Tengah ini menghasilkan 5 kesepakatan, yaitu berkenaan dengan pola pembinaan Pramuka Pandega, pencapaian Syarat Kecakapan Umum (SKU), rintisan satuan Ambalan di Gugus Depan Perti, struktur organisasi, dan masa bakti dewan Pandega.